Review Film RENA ASIH

Selasa, September 20, 2016


Film garapan Lingga Galih ini berceita tentang seorang anak desa bernama Damar. Damar adalah seorang siswa SD yang cerdas dan ranking di kelas. dia ingin memiliki kaos bola kebangganya, Arema Malang. Damar pun menabung untuk bisa membeli kaos bola tersebut. Disaat yang bersamaan, sang ibu Asih mendapatkan surat tagihan tunggakan pembayaran dari sekolah. Ibu Asih pun berusaha merahasiakan surat tersebut dari anaknya karena tidak mempunyai uang. 
Hambatan pun datang silih berganti, mulai dari dicabutnya aliran listrik di rumah dan ditagih pembayaran hutang. Akhirnya, Damar mengetahui kalau ibunya berbohong bahwa dia memiliki uang. Dia pun marah dan lari meninggalkan rumah, Damar cemas karena terancam tidak bisa mengikuti ujian nasional. 
Menurut saya FIlm ini sangat menarik. Sekilas ketika menontonnya saya jadi teringat film "petualangan Sherina". Film ini sangat cocok untuk dinonton bersama keluarga karena memiliki pesan moral untuk, tidak pernah berputus asa mencapai cita-cita bahkan dalam keadaan sulit sekalipun.
Salah satu ciri khas dari Film “Rena Asih” adalah dialog khas Malangnya. ini merupakan kekuatan dari film lokal yang mampu mengusung identitas daerah tersebut. selain itu Film musikal ini menyajikan lagu-lagu dari beberapa genre, ada pop, rap bahkan lagu tembang. 
Film berdurasi 30 menitan ini mempunyai beberapa kesalahan dalam segi tekhnis khususnya dalam segi pencahayaannya, Saat scene di malam hari ketika ibu Asih menunggak membayar listrik dan akhirnya listriknya di cabut oleh bapak PLN. Disitu mereka menggunakan lampu petromax yang cahayanya berwarna kuning, tetapi setelah di Zoom ke pemeran ibu ( ibu Asih ) cahaya yang didapatkan berwarna putih. Hal yang serupa terjadi ketika Damar meninggalkan ibunya dan sang kakak berkata: " Damar tidak usah begitu, kanapa sih ! " disitu terlihat jelas kesalahannya. 
Berbicara tentang para pemeran, mereka sangat mendalami karakter yang dimainkan. memang untuk film musikal seperti ini dibutuhkan kemampuan akting ditambah bakat menyanyi yang baik agar bisa menyampaikan karakter yang dimainkan bahkan dengan cara bernyanyi sekalipun. karena tidak semua orang yang bisa bernyanyi mampu menyampaikan pesan dari lagunya dengan baik.
Mungkit itu saja yang bisa saya sampaikan, keseluruhan film ini layak untuk dinonton karena sangat mendidik. Harapan saya, semoga masih ada film-film musikal sejenis yang dikemas dengan tampilan yang berbeda dan lebih berwarna. :)

You Might Also Like

0 komentar